Memperkuat Ideologi Kebangsaan Indonesia Melalui Perdamaian di Indonesia
Abstract
Ideologi kebangsaan Indonesia terancam oleh separatisme, sektarianisme (SARA), dan keadaan ahistoris. Ketiga hal tersebut dapat berpotensi sebagai terorisme baru di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya memperkuat ideologi kebangsaan Indonesia melalui perubahan paradigma tentang Indonesia sebagai teks religiusitas Indonesia. Di pihak lain konsep demokrasi di Indonesia telah gagal dipahami sesuai konsep asalinya (generic concept), yang berakibat kepada implementasi yang gagal. Bahkan untuk mewujudkan Indonesia Baru kemudian muncul gagasan yang dimunculkan PAN mengenai perlunya negara federal Indonesia yang dikemukakan Amin Rais[i] pada waktu itu. Lebih jauh, problem terorisme di Indonesia sampai hari ini masih merupakan ancaman bagi ideologi kebangsaan Indonesia.
[i] Bandingkan dengan beberapa informasi mengenainya dari Christianto Wibisono dalam ‘Negara “Federal vs “Negara Ninja” dalam Suara Pembaruan Daily yang dimuat dalam laman http://indo982.tripod.com/n1098/n1098_96.html (terakhir diakses penulis Selasa, 11 Agustus 2015, jam 08.15), “Partai Amanat Nasional” dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Amanat_Nasional (terakhir diakses penulis Selaa, 11 Agustus 2015, jam 08.16), terror sektarian berbasis hegemoni mayoritas terhadap minoritas bisa dibaca di http://www.sinarharapan.co/news/read/140419047/-i-Manuver-Amin-Rais-Traumatis-PKB-dan-PDIP-i- dibawah judul “Manuver Amien Rais, Traumatis PKB dan PDIP”.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 PAX HUMANA
ISSN Cetak : 2337-3512 || ISSN Online : 2548-3021
Tim OJS Pax Humana 2016