Masyarakat informasi pada sektor pertanian: Kasus Petani Cabai Desa Genteng, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
Abstract
Paper ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh label masyarakat infomasi dapat dilekatkan pada pada suatu kelompok tani tanaman cabe di desa Genteng, Sukasari, Tanjungsari, Sumedang, Jawa barat. Suatu masyarakat informasi antara lain dapat diukur dari kemampuan akses, mengevaluasi, mengorganisasikan dan menggunakan informasi untuk untuk belajar, mengatasi masalah, membuat keputusan dalam berbagai konteks. Dalam paper ini digunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui derajat tersebut dengan melakukan kajian primer ke kelompok tani tanaman cabe yang berada di desa kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat melek informasi petani masih pada level rendah disebabkan kemampuan untuk memperoleh informasi masih kecil. Pendayagunaan informasi juga masih rendah. Hal ini terbukti dari kurangnya kreatifitas dan upaya untuk mengatasi masalah secara mandiri, kenyataanya masih sangat tergantung pada ketua kelompok tani, penyuluh dan narasumber lain. Melek infomasi masih bersifat asimetris antara tokoh dan pimpinan kelompok dengan anggota.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A.K.M Akanda Eamin Ali dan Roknuzzaman Md. 2012. Agricultural Information Literacy of Farmers in the Northern Region of Bangladesh. ISSN 2224-5758 (Paper) ISSN 2224-896X (Online) Vol 2, No.6, 2012.
Anderson, 1980. Cognitive Psychology and Its Implication. San Francisco: W.H. Freeman.
Ausubel, D.P. 1968, Education Psychology: A Cognitive View. New York: Holt, Renehart and Winston.
Andriaty Etty., Bambang S. Sankarto., Endang Setryorini. 2011. Kajian Kebutuhan Informasi Teknologi Pertanian di Beberapa Kabupaten di Jawa. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 20, Nomor 2, 2011
Becla, A., 2012. Information Society And Knowledge-Based Economy – Development Level And The Main Barriers – Some Remarks. Interdiscip. Approach Econ. Sociol. 5, 8.
BPS. 2011. Bunga Rampai Statistik Percabaian. (Http://bps.go.id diakses 17 Juli 2018)
BPS 2015. Indonesia dalam Angka 2014.
BPS. 2017. Kabupaten Sumedang dalam Angka 2016.
Direktorat Perlindungan Hortikulkura, 2004. Pengenalan dan Pengendalian Virus pada Cabai. Direktorat Perlindungan Hortikultura. Jakarta.
Gulbe, M., 2015. Quantitative Characteristics of Information Society and ICT Industry in Latvia. Procedia Econ. Finance 26, 682–687. https://doi.org/10.1016/S2212-5671(15)00810-2
Isadeh, A., 2004. Information Society: Concepts and Definitions. SEAS Trans. Syst. 5
Karwono, Heni Mularsih,2010. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar.Jakarta: Cerdas Jaya.
Lestari, S., 2017. Harga cabai melonjak, pemerintah tuding cuaca sebagai penyebab. BBC News Indones.
Meilin, A., 2014. Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Cabai Serta Pengendaliannya. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 26
Sri Fatimah, 2001. Faktor-Faktor Penentu Pencarian Informasi. Disertasi Doktor. Universiti Kebangsaan Malaysia
Nataliya, P., 2015. Cognitive Management in the Information Society Context. Procedia - Soc. Behav. Sci. 166, 456–459. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.12.553
Oladele, O.I,. 2015. Effect Of Information Communication Technology (ICT) on Agricultural Information Access among Extension Officers In North West Province South Africa. South African Journal of Agricultural Extension. Vol. 43, No. 2, 2015: 30 – 41
Slavin, Robert E. 2011. Psikologi Pendidikan (Teori dan Praktik). Jakarta : PT.Indeks
Yonida, A.D., 2017. Jenis-Jenis Penyakit Penting pada Cabai dan Cara Pengendaliannya. Farming ID
Ziemba, E., Papaj, T., Żelazny, R., 2013. New perspectives on information society: The maturity of research on a sustainable information society 1, 20.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 PAX HUMANA

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
ISSN Cetak : 2337-3512 || ISSN Online : 2548-3021
Tim OJS Pax Humana 2016